Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini menjadi istimewa bagi bagi banyak warga Jakarta, setelah berbulan-bulan akses mereka ke taman kota terbatas akibat pandemi COVID-19. Di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, yang baru dibuka kembali, sekitar dua puluh ribu pengunjung menikmati udara segar di Minggu pagi dan menghabiskan hari mereka merayakan inisiatif untuk udara bersih di Festival Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Festival ini merupakan langkah kolaborasi terbaru antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Vital Strategies, yang dimulai pada 2019 dengan peluncuran program Jakarta Clean Air Partnership. Sejak itu, program kemitraan ini terus bergulir melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah dukungan untuk pengembangan Grand Design Pengendalian Pencemaran Udara (GDPPU), yang akan menjadi dasar bagi rencana-rencana aksi untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari kemajuan mengesankan di DKI Jakarta dalam mengumpulkan bukti, melaksanakan studi, dan menjadi transparan tentang masalah udara dan solusi yang dibutuhkan,” kata Daniel Kass, Wakil Presiden Senior untuk Kesehatan Lingkungan, Iklim, dan Perkotaan Vital Strategies, dalam pidato pembukaannya. “Acara hari ini adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya udara bersih dalam keseharian kita dan pentingnya kolaborasi di semua tingkat: pemerintahan, sektor swasta, lembaga nonpemerintah maupun masyarakat umum, untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta,” tambahnya.
Semangat kolaborasi kental terasa sepanjang acara, termasuk dalam sesi bincang-bincang yang menyambut sudut pandang dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Vital Strategies, Institute of Transport and Development (ITDP) Indonesia, dan organisasi masyarakat Nekropolis.
Dalam acara bincang-bincang tersebut, Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan bahwa sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta telah berkembang menjadi kawasan perkotaan yang sibuk sekaligus pusat kegiatan ekonomi. Di sisi lain, hiruk-pikuk kota turut menghasilkan berbagai emisi yang merugikan bagi kualitas udara di Jakarta.
“Ini menyangkut kepentingan semua orang, maka pemerintah telah memulai berbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta, seperti mengembangkan Grand Design Pengendalian Pencemaran Udara, yang berisi kebijakan dan rencana-rencana aksi yang menyasar berbagai sumber polusi,” jelas Asep.
Grand Design Pengendalian Pencemaran Udara (GDPPU) akan berisi tiga strategi utama untuk meningkatkan tata kelola pengendalian pencemaran udara dan mengurangi emisi dari sumber bergerak maupun tidak bergerak. Menurut Asep, masyarakat umum pun dapat berpartisipasi dalam pelaksanaannya bahkan dari sekarang, yaitu secara rutin melakukan uji emisi kendaraan pribadi dan beralih ke penggunaan transportasi publik.
Bertempat di taman kota, acara ini turut menjadi wujud langkah-langkah kolaboratif di Jakarta untuk mendorong warga menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan, seperti meningkatkan kualitas udara dan mengembangkan lebih banyak ruang terbuka hijau. Langkah-langkah ini ditempuh salah satunya dengan mengumpulkan bukti dan melaksanakan studi untuk mengukur dampak ekonomi dan kesehatan akibat polusi udara di Jakarta, yang dilakukan DKI Jakarta dengan dukungan dari Vital Strategies. Tahun ini, dukungan tersebut berlanjut dengan nalisis tentang pilihan-pilihan kebijakan dan dampaknya, pemasangan tambahan alat pemantauan udara untuk lebih memahami perbedaan polusi udara di Jakarta, dan menggunakan sistem-sistem tersebut untuk mengevaluasi kemajuan yang ada.
Sementara itu, bagi warga Jakarta seperti Ani, yang menggunakan armada motor listrik dari aplikasi ojek daring ke Tebet Eco Park, acara ini menjadi kesempatan untuk belajar tentang polusi udara melalui cara yang menyenangkan. Ia tak hanya dapat menikmati berbagai inisiatif ramah lingkungan yang dipamerkan di stan para kolaborator, namun juga menghabiskan hari berpiknik di taman, ditemani hiburan dari para pemusik yang tampil di panggung.
Ani berujar, “Senang bisa pergi ke luar dan main di taman lagi. Kita semua bisa menikmati udara pagi yang segar hari ini, jadi saya harap orang-orang bisa sadar kalau memelihara udara bersih adalah tanggung jawab semua orang.”