23 Februari 2023, JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta telah berpartisipasi dalam program Air Quality Capacity Building Fellowship (AQ Fellows), yang dilaksanakan oleh RTI International, disponsori oleh Departemen Luar Negeri AS, dan dikoordinasikan oleh Vital Strategies. Program ini menyediakan dukungan teknis dan kapasitas dari para ahli kualitas udara untuk meningkatkan pemahaman tentang jaminan mutu pemantauan dan kontrol kualitas udara.
Josephine Lee, seorang Principal Technologist dengan pengalaman lebih dari 28 tahun dalam pemantauan kualitas udara dari RTI International dipilih sebagai ahli kualitas udara untuk DLH. Lee telah mengadakan lokakarya di kantor DLH dan meninjau semua stasiun pemantauan kualitas udara, termasuk 14 sensor udara berbiaya rendah terbaru di seluruh DKI Jakarta dari 8 hingga 14 Februari 2023. Ia juga akan terus memberikan dukungan dan pelatihan jarak jauh selama sekitar 12 hingga 20 jam per bulan selama 18 bulan ke depan untuk staf DLH dalam pemantauan kualitas udara.
Lee mencatat bahwa meskipun pemantauan AQ di Jakarta sudah cukup baik, ada beberapa perbaikan yang masih diperlukan untuk menetapkan prosedur standar operasional (SOP) yang lebih baik, perbaikan pada rencana jaminan mutu/kontrol mutu, sistem data, dan audit kinerja peralatan. DLH Jakarta akan bekerja dengan Lee dan para ahli melalui program AQ Fellows untuk melaksanakan perbaikan ini.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Vital Strategies berjudul "
Menuju Udara Bersih Jakarta", kota ini menghadapi tantangan signifikan dengan polusi udara, terutama dari transportasi dan sumber industri. Jakarta memiliki tingkat partikel materi PM2,5 tertinggi di Asia Tenggara, dengan konsentrasi rata-rata tiga kali lebih tinggi dari pedoman yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Laporan ini juga memperkirakan bahwa polusi udara bertanggung jawab atas 7.500 kematian prematur di Jakarta setiap tahunnya.
Program AQ Fellows telah terbukti mendukung proyek perbaikan kualitas udara di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand dan Vietnam, yang memiliki pola iklim dan cuaca yang serupa dengan Indonesia. “Selama kunjungan saya ke Jakarta, saya menghabiskan dua minggu dengan DLH untuk meninjau jaringan pemantauan kualitas udara lokal. Kami bekerja sama untuk mengevaluasi prosedur yang ada saat ini dalam upaya mendukung kapasitas pembangunan untuk masa depan. DLH memiliki tim yang efektif dan saya sangat berharap untuk masa depan jaringan pemantauan mereka. Saya senang dapat membantu dalam kapasitas ini dan ingin mengucapkan terima kasih kepada DLH dan Vital Strategies untuk terlaksananya proyek ini,” ujar Lee.
Yusiono A. Supalal, Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan DLH Jakarta, juga menambahkan, "Program AQ Fellows telah sangat membantu DLH dalam upaya meningkatkan pemantauan dan pengelolaan kualitas udara di Jakarta. Dengan dukungan dan keahlian yang diberikan oleh Ibu Josephine Lee, kami telah mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dalam jaminan kualitas dan pengendalian."
Melalui program AQ Fellows, DLH berkomitmen penuh mencapai udara yang lebih bersih dan lingkungan yang lebih sehat untuk Jakarta. Dengan usaha yang berkelanjutan dan kolaborasi, Jakarta dapat meningkatkan kualitas udaranya dan melindungi kesehatan masyarakat.